Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik, tetapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone.
Polhemus boom arm, dan ban jalan segala arah. Lingkungan yang ditirukan dapat menjadi mirip dengan dunia nyata, sebagai contoh, simulasi untuk pilot atau pelatihan pertempuran, atau dapat sangat berbeda dengan kenyataan, seperti di VR game. Dalam praktik, sekarang ini sangat sukar untuk menciptakan pengalaman Realitas maya dengan kejernihan tinggi, karena keterbatasan teknis atas daya proses, resolusi citra dan lebar pita komunikasi. Bagaimanapun, pembatasan itu diharapkan untuk secepatnya diatasai dengan berkembangnya pengolah, pencitraan dan teknologi komunikasi data yang menjadi lebih hemat biaya dan lebih kuat dari waktu ke waktu.
Teknologi virtual reality menawarkan sebuah pengalaman yang lebih dari kacamata 3D biasa. Virtual reality membangkitkan suasana 3D dengan sejumlah alat tertentu, serta memungkinkan penggunanya untuk merasakan seperti berada di dunia nyata padahal ia sedang berada di dunia maya.
Teknologi ini digunakan oleh peramu obat, arsitek, pekerja medis, bahkan gamer yang menyukai sensasi bermain game yang ‘nyata’. Bahkan saat ini sudah banyak bermunculan game yang dibuat khusus untuk virtual reality tersebut.
Di samping itu, pilot pesawat terbang juga mengandalkan virtual reality untuk melakukan simulasi penerbangan sebelum menerbangkan pesawat secara nyata. Hal tersebut bertujuan agar pilot lebih mengenal medan yang akan dihadapinya dan memperoleh gambaran saat nanti ia menerbangkan pesawat di atas langit. Teknologi virtual reality juga memberikan banyak kontribusi terhadap dunia militer. Di Amerika Serikat, para tentaranya akan menggunakan virtual reality untuk simulasi peperangan. Mereka akan merasakan situasi di medan perang secara nyata dengan teknologi ini. Cara ini dinilai lebih praktis dan ekonomis dibanding melakukan latihan perang yang sesungguhnya.
Sistem kerja dari virtual reality tidak dapat lepas dari beberapa elemen penting, seperti:
- Virtual world sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk screenplay maupun script Immersion sebuah sensasi yang membawa pengguna teknologi virtual reality merasakan ada di sebuah lingkungan nyata yang padahal fiktif. Immersion dibagi dalam 3 jenis, yakni:
- Mental immersion, membuat mental penggunanya merasa seperti berada di dalam lingkungan nyata
- Physical immersion, membuat fisik penggunanya merasakan suasan di sekitar lingkungan yang diciptakan oleh virtual reality tersebut
- Mentally immersed, memberikan sensasi kepada penggunanya untuk larut dalam lingkungan yang dihasilkan virtual reality
- Sensory feedback berfungsi untuk menyampaikan informasi dari virtual world ke indera penggunanya. Elemen ini mencakup visual (penglihatan), audio (pendengaran) dan sentuhan
- Interactivity yang bertugas untuk merespon aksi dari pengguna, sehingga pengguna dapat berinteraksi langsung dalam medan fiktif atau virtual world
- Tampilan gambar / grafis / visualisasi 3D tampak nyata dan sesuai dengan perspektif dari penggunanya
- Mampu mendeteksi semua gerakan dan respon dari pengguna, seperti gerakan kepala atau bola mata pengguna. Ini dibutuhkan agar tampilan grafis dapat sesuai dengan perubahan dunia 3D dari pengguna itu sendiri
0 Komentar